PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

 

ABSTRAK

 

Kegiatan pembelajaran di dalam kelas mempunyai peranan yang penting bagi keberhasilan peserta didik. Hanya melalui kegiatan pembelajaran yang efektif prestasi peserta didik akan dapat dicapai. Kemajuan teknologi telah banyak memberikan kontribusi dalam berbagai hal termasuk dalam rangka membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Paper ini mencoba membahas hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, yaitu memanfaatkan komputer sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar.

 

  1. I.     PENDAHULUAN

 

I.I  Latar Belakang

 

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Pembuatan media harus disesuaikan dengan kebutuhan anak dan sesuai dengan teknologi modern yang berkembang pada saat ini. Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran, dintaranya yaitu media pembelajaran sebagai perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju yaitu anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam menentukan dan memilih media tidak boleh seenaknya saja, harus dengan adanya pertimbangan yang matang. Banyak hal yang harus dipertimbangkan yaitu, menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, disesuaikan dengan karakteristik siswa, dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat, ketersediaan bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media pembelajaran memilki banyak jenis dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu guru perlu memahami karakteristik media itu agar dapat memilih media sesuai dengan tujuan pembelajaran. Model media pembelajaran berdasarkan karakteristiknya digolongkan menjadi dua bagian yaitu, Media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media cetak. Sedangkan media tiga dimensi edapat berwujud sebagai benda asli baik hidup atau mati dan dapat pula berwujud sebagi tiruan yang mewakili aslinya ( miniatur ). Pada intinya pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan media pembelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar anak lebih semangat dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar serta pesan yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah diterima oleh siswa.

 

 

I.II Tujuan Media Pembelajaran

           

                                    Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam pembelajaran bukan bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para guru dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para guru untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat.  Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:

  • Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga   merangsang minat siswa untuk belajar.
  • Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
  • Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
  • Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
  • Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa (Situmorang,   2009)

I.III. Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media bukan saja memberi manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru sebagai pengajar. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, baik bagi siswa, bagi guru, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pembelajaran.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media pembelajaran antara lain :

  1. Untuk memperlancar interaksi. Dalam hal ini keberadaan media merupakan        medium antara pesan dengan siswa, antara guru dengan siswa. Dengan      demikian kehadiran media akan meningkatkan kualitas interaksi, baik itu         interaksi guru dengan siswa , maupun interaksi siswa dengan siswa atau siswa      dengan pesan, yang pada gilirannya akan membantu siswa belajar secara            optimal.
    1. Proses belajar menjadi lebih menarik. Dengan media pembelajaran dapat            membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk bereaksi         terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuk objek pelajaran,    dan membantu mengkongkritkan sesuatu yang abstrak.
    2. Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien.  Dengan adanya media         pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau         menggambar dipapan tulis. Gambar dan tulisan yang dibutuhkan dapat        diperoleh melalui fasilitas komputer, atau guru dapat memanfaatkan benda-     benda yang  ada di lingkungan sekolah.
    3. Meningkatkan kualitas belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran secara     benar tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih efisien tetapi    juga dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih dalam dan utuh.          Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas belajar siswa secara      menyeluruh.
    4. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja sesuai dengan        kondisi guru dan siswa.
    5. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Penggunaan      media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat             menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena media dapat menyajikan pesan dengan konkrit disertai dengan      contoh-contoh yang dapat meyakinkan siswa akan kebenaran suatu ilmu            pengetahuan yang dipelajari.
      1. II.      LANDASAN TEORI

 

Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara antara pengalaman baru dengan pengamalam yang pernah di alami sebelumnya. Menurut Bruner (1966:10) ada tiga tingkatanutama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar (iconic), dan pengamalan abstrak (symbolic). Pengamalan langsung adalah mengerjakan, sedangkan tingkatan kedua diberi label iconic, artinya gambar atau image. Pengalaman bisa didapat dari melihat gambar, foto atau film. Meskipun siswa belum mengalami secara langsung dengan melihat gambar, foto atau film bisa mengefektifkan pemahaman siswa tentang apa yang dilihat dalam gambar atau film. Pada tingkatan simbolik, siswa bisa mencocokkan image dan mental dengan simbol yang diterimanya. Ketiga tingkat pengalaman tersebut saling berinteraksi untuk memperoleh pengalaman (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang baru. Hasil belajar siswa sering di awali dari pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan sampai kepada lambang verbal (abstrak). Namun bukan berarti semua proses pembelajaran harus di mulai dari pengalaman langsung, tetapi bisa di mulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi belajar siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab pengalaman tersebut melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan, penciuman dan peraba.

 

Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya menyiapkan masakan, melakukan percobaan di laboratorium, menggunakan perabot rumah tangga) akan membuat pembelajaran bisa lebih bermakna (meaningfully). Sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan, media dapat mengatasi perbedaan gaya belajar siswa, minat, inteligensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau jarak geografis, jarak waktu dan lain-lainnya. Namun demikian, media sebagai alat dan sumber belajar tidak dapat menggantikan peran guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru tidak akan berfungsi secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kehadiran guru masih tetap diperlukan untuk memberi bantuan pada siswa, seperti apa yang harus dipelajari, bagaimana cara mempelajarinya serta hasil belajar apa yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

 

  1. III.  PEMBAHASAN

 

III.I  Pemanfaatan Media Pembelajaran

 

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. AECT (1979) mengartikan media sebagai salah satu bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi / pesan. Secara sederhana apa yang dimaksud dengan media dapat dikelompokkan dalam dua pengertian. Pengertian pertama dikatakan bahwa media adalah segala yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau memperjelas pesan pembelajaran dan pengertian yang kedua adalah media  yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran tertentu. Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

 

  1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi dan mengurangi    kecenderungan verbalis.
    1. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh            pebelajar.
      1. Media dapat mengatasi keterbatasan fisik dan lingkungan belajar (ruang     kelas) : a) objek yang terlalu besar atau  terlalu kecil, b) gerakan-gerakan       yang terlalu cepat atau lambat, c) objek yang terlalu kompleks, dan d)            objek yang terlalu jauh atau sukar dijangkau (geografis).
      2. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara pebelajar dan         lingkungannya.
      3.    Media menghasilkan keseragaman pengamatan (menyatukan tanggapan)
      4.    Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
      5.    Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
      6.    Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu       yang kongkrit maupun abstrak.
      7.    Media memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk belajar mandiri,      pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.

Dalam usaha menggunakan media dalam proses pembelajaran perlu memahami prinsip-prinsip umum dalam pemilihan media, yakni :

 

1.     Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuanpembelajaran.

2.     Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang                       hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi                        bagian integral dari penyajian pelajaran.

3.         Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media                         dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.

4.        Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar                       yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar                         secara individual dan belajar mandiri.

5.         Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan.       Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti          mempreview  media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang         dibutuhkan.

6.         Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan                              partisipasi aktif peserta.

7.         Media yang digunakan hendaknya dipilih secara objektif, tidak       didasarkan atas kesenangan pribadi.

8.        Aneka ragam media.

9.        Kepraktisan dan ketersediaan media.

 

Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin dan kawan-kawan (1992) dapat dibagi menjadi :a) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok), b) media berbasis cetakan (buku penuntun, buku kerja / latihan, dan lembaran lepas), c) media berbasis visual (buku, chart, grafik, peta, figur / gambar, transparansi, film bingkai atau slide), d) media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape, televisi) dan media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif)

 

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti yang dikemukakan oleh Anderson (1976) media dapat dikelompokkan menjadi 10 golongan sebagai berikut :

 

No

Golongan Media

Contoh

1. Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai bersuara
6. Visual gerak Film bisu
7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video / VCD, televisi
8. Obyek fisik (realita) Benda nyata, model specimen
9. Komputer CAI, (pembelajaran berbantuan computer)
10. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran, nara sumber, lingkungan belajar, peristiwa, benda-benda karya manusia, batu-batuan, flora dan fauna, serta alam sekitar.

 

 

IV.  KESIMPULAN DAN SARAN   

 

IV.I   Kesimpulan

        

                 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa memilih media tidak mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar juga tergantung dengan media pembelajaran dan sarana prasarana yang memadai. Dalam hal ini telah jelas bahwa penggunaan media dalam pembelajaran cukup optimal dalam bidang pendidikan yang sudah selayaknya di kuasai oleh setiap pendidik dan pengajar di jaman modern seperti sekarang.

 

IV.II  Saran

 

                 Sebagai seorang pendidik dalam lingkup pendidikan yang formal sudah selayaknya dapat menggunakan media dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru yang berhasil adalah guru yang dapat memanfaatkan media yang ada disekitarnya. Kini komputer bukan sebagai hal yang asing lagi bahkan sudah menjadi barang yang wajib di mengerti bagi setiap manusia masa kini. Memanfaatkan media akan dapat mempemudah kita dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

 

V.   DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1979). Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali

 

Arsyad, Azhar .(2007).  Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

 

Leshin , CB, Pollock, Reigeluth, CM. (1992). Instructional Design Strategies and Tactics. Engelwood Cliffs : Educational Technology Publications.

 

Sadiman, Arief S. (2008). Media Pendidikan ,Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada

 

Situmorang, Robinson. (2009). Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan. Makalah pada Seminar Opimalisasi Penggunaan Media Pendidikan Dalam Pembelajaran Tanggal 23 Mei 2009 di Unimed. PSBTK-SK Unimed

 

Anderson. R.H. (1983). Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas